Manfaat Kejujuran dan Jalan Kesuksesan - Kitab Fawaidul Fawaid (Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.)
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Ceramah agama oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
Rekaman audio: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. – Manfaat Kejujuran dan Jalan Kesuksesan (Kitab Fawaidul Fawaid)
[sc:status-fawaidul-fawaid-ustadz-badrusalam-2013]Ringkasan Kajian Kitab Fawaidul Fawaid Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah
Manfaat Kejujuran (صدق العزيمة والفعل)
ليس للعبد شيء أنفع من صدقه ربه في جميع أموره مع صدق العزيمة ،
“Tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dari kejujuran ia kepada Allah pada seluruh urusan-urusannya disertai dengan niat-niat yang benar.”
فصدقه في عزمه وفي فعله ،
“Sehingga jujurnya itu terlihat di dalam niat dan perbuatannya.”
Jujur di sini adalah perbuatan hati, bukan hanya perbuatan lisan, karena yang dipahami oleh banyak kaum Muslimin Indonesia, (bahwa) jujur itu sebatas yang berhubungan dengan lisan. Jadi, asal kita berucap tidak bohong itu jujur. Memang betul itu jujur, akan tetapi yang lebih besar lagi adalah kejujuran hati, di mana ketika kita beriman kepada Allah, kita jujur, bahwa memang kita betul-betul iman kepada Allah, bukan hanya sebatas ucapan dengan lisan. Karena orang-orang munafik di zaman Rasulullah, lisannya mengucapkan, “Kami beriman,” tapi hatinya tidak demikian. Sedangkan kejujuran itu adalah perbuatan hati. Ketika ia mengatakan, “Aku beriman kepada Allah,” maka hatinya pun juga betul-betul jujur, bahwa ia memang betul-betul beriman. Dan ia pun juga berusaha merealisasikan keimanan tersebut di dalam kehidupan dia sehari-hari.
قال تعالى: « فإذا عزم الأمر فلو صدقوا الله لكان خيرا لهم» سورة محمد : الآية رقم :٢١
“Allah berfirman, “Apabila urusan itu telah kuat dan niat pun telah tekad, maka kalaulah mereka itu jujur kepada Allah, itu tentu lebih baik bagi mereka.” (QS Muhammad [47]: 21)”
Ketika kita berkata, “Ya Allah, aku beriman kepada engkau,” kita jujur, (maka) kejujuran itu akan tampak pada niat kita yang baik. Niat kita selalu menginginkan apa yang Allah ridhai, karena kita beriman kepada Allah. Kita pun berniat untuk senantiasa mentaati Allah dan menjauhi maksiat-maksiat (kepada)-Nya.
Kejujuran itu akan tampak pada perbuatan kita. Orang yang jujur imannya kepada Allah, ia selalu bersegera di dalam keimanan dan ketakwaan. Orang yang jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu tunduk terhadap perintah, dan berusaha semaksimal mungkin menjauhi larangan.
Dst.
Jalan Kesuksesan (طريق النجاح)
[10:58]
طالب النفوذ إلى الله والدار الآخرة بل وإلى كل علم وصناعة ورئاسة بحيث يكون رأسا في ذلك مقتدى به فيه، يحتاج أن يكون شجاعا مقداما حاكما على وهمه،
“Orang yang mencari perjalanan kepada Allah dan kehidupan akhirat, bahkan orang yang sedang mencari ilmu sesuatu ataupun mencari sebuah perkara dari kedudukan, ia membutuhkan keberanian, kebijakan di dalam niatnya tersebut.”
غير مقهور تحت سلطان تخيله ،
“Dia pun juga tidak kalah, tidak dijajah oleh khayalan-khayalannya saja.”
زاهدا في كل ما سوى مطلوبه،
“Ia betul-betul fokus kepada apa yang ia inginkan dan berpaling daripada yang lainnya.”
عاشقا لما توجه إليه ،
“Betul-betul merasa asyik dengan yang ia cari tersebut.”
Ayo simak yuk, dua bahasan menarik dari kitab Fawaidul fawaid karya Imam Ibnul Qayyim ini, yakni tentang “Manfaat Kejujuran” dan “Jalan Kesuksesan“, yang tentunya semua dari kita mengingkan semua kebaikan tersebut, bukan? Mari download rekaman ceramah agamanya!
Simak dan Download Kajian Kitab Fawaidul Fawaid: Manfaat Kejujuran dan Jalan Kesuksesan
Podcast: Play in new window | Download
Bantu share kebaikan ini ke Facebook, Twitter, dan Google+. Semoga Anda memperoleh kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala atas upaya Anda dalam menpromosikan kebaikan ini pula, Aamiin.
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/14005-manfaat-kejujuran-dan-jalan-kesuksesan-kitab-fawaidul-fawaid-ustadz-abu-yahya-badrusalam-lc/